Badai Sandy di New York, Kota Supersibuk Jadi 'Kota Mati'
Aktivitas di Kota New York lumpuh total semenjak topan Sandy menerjang. New York yang dikenal sebagai kota metropolitan tersibuk di Dunia pun menjadi sunyi. Meski Amerika Serikat berjuluk negara adidaya, badai Sandy rupanya terlalu digdaya bagi AS.
Gelombang setinggi 3,9 meter membanjiri pelabuhan dengan rumput laut, menenggelamkan terowongan kereta bawah tanah, dan memutuskan aliran listrik di kediaman setengah juta orang. Bahkan, bursa saham New York Stock Exchange (NYSE) dan NASDAQ tutup. “Big Apple” bak kota mati. Gelap di sana-sini.
Badai dahsyat itu pun menjadikan sejumlah perusahaan media yang berbasis di New York tidak beroperasi. Antara lain Huffington Post, Gawker dan Buzzfeed. Datagram, penyedia layanan Internet yang berbasis di Manhattan kehilangan daya listriknya.
Kendaraan motor, mobil terparkir di rumah 'tak berpenghuni', ditinggal pemiliknya mengungsi. Rumah sakit pun kosong pasien, semua dievakuasi. Lebih dari 200 orang sakit parah, termasuk 20 bayi dibawa ke luar rumah sakit karena padamnya listrik.
Meski situasi sulit menimpa, jurus pamungkas pun dimanfaatkan: menggunakan jejaring sosial untuk menyediakan informasi dan berita dari menit ke menit, meski listrik padam dan kantor-kantor kebanjiran. New York Times bahkan memasang webcam di lantai 51 gedung mereka di New York, yang memberi informasi secara langsung saat badai bergerak menuju kota.

0 komentar:
Posting Komentar