Aksi unjuk rasa dari Perhimpunan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) di depan Gedung DPR/MPR berimbas ditutupnya tol pintu Senayan. Jasa Marga pun mengalami kerugian Rp 400 juta atas penutupan akibat demo tersebut.
Mendapat info dari rekan saya di perusahaan Advertising Agency, ia juga termasuk 'korban' demo. Ya, ia terjebak macet di sekitar kawasan Senayan. Selain kemacetan parah yang merugikan pengendara, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) juga mengalami kerugian atas penutupan tol. "Kerugian pintu tol diperkirakan Rp 400 juta. Itu tidak termasuk pagar pintu tol yang dirusak massa. Nilainya mencapai Rp 20 jutaan," ujar Direktur Operasional Jasa Marga Hasanuddin, Jumat (14/12).
Pintu tol senayan ditutup sekitar 2,5 jam namun kini kembali normal. Demi mengantisipasi hal-hal anarki, pihak polisi dan Jasa Marga pun berjaga-jaga di sekitar jalan tol tersebut. "Soalnya ada usaha mereka memblokir dengan mobil (di tengah jalan tol), tapi Polisi dan kami terus akan menjaga di lokasi," sambungnya.
Demo masih terus berlangsung dan massa terus bertambah. Mereka menuntut pengesahan RUU Desa dan mengangkat perangkat desa menjadi pegawai negeri sipil (PNS).



