Tersangka Tawuran SMA Bulungan Dua Kali Tak Naik Kelas
Tawuran yang dilakukan SMAN 70 Bulungan yang menewaskan murid SMAN 6, Alawy Yusianto Putra, kini telah ditetapkan tersangkanya. Tersangka berinisial FR ternyata telah dua kali tidak naik kelas.
Tak hanya judi online yang kerap dilakukan para pelajar yang sama sekali tak mencerminkan generasi penerus, tetapi juga aksi tawuran yang merenggut korban jiwa.
Tawuran maut yang terjadi Senin (24/9) siang itu diwarnai aksi penusukan pada siswa SMAN 6. Korban dengan luka tusuk di bagian dada diduga dilakukan oleh siswa SMAN 70 berinisial FR. Ia memiliki catatan buruk di sekolah termasuk 'veteran' diangkatannya.
"FR dikenal sebagai siswa yang punya catatan pendidikan yang kurang baik. FR sudah dua kali tidak naik kelas," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Selasa malam, (25/9).
Catatan kriminal juga dikantongi FR. Polisi pernah menerapkan Pasal 170 dan Pasal 351 tentang pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal. Kasusnya berakhir karena pelapor mencabut laporan dan gugatan.
Kini, FR tidak bisa lolos lagi. Polisi akan menerapkan pasal pembunuhan atau Pasal 338 KUHP, Pasal 170 dan Pasal 351 KUHP. "Bila pelaku sudah ditangkap, kami akan menerapkan pasal pembunuhan," ujar Kapolres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat.
Sementara Ketua Komite SMAN 70, Ricki Agusiady menuturkan bahwa tawuran tersebut ada provokator yang mengadu domba. Ia mengatakan kedua SMA ini tidak bermusuhan bahkan melakukan aktivitas positif secara bersama.
"Yang tawuran itu kan cuma beberapa orang, tidak semua. Tapi ketika ada pemicu yang menggosok maka tawuran itu terjadi," katanya di Polres Jakarta Selatan kepada wartawan.
Ia pun menduga ada siswa drop out yang 'mengompori' dalam aksi tawuran. Provokator ini, katanya, yang kerap 'nongkrong' di sekitar Bulungan.
"Bisa jadi oknum-oknum yang mengatasnamakan alumni-alumni yang menjadi pemicu. Atau orang-orang yang di drop uut dari 70 maupun 6,"
"Saya jamin mereka (siswa) enggak bawa sajam dari rumah atau dari sekolah. Senjata itu pasti ada yang supply karena kita juga sweeping (senjata) di tempat lain, di got, di warung, itu jarang menemukan," tandasnya.

0 komentar:
Posting Komentar