Video pemukulan wartawan oleh anggota TNI AU saat ambil foto pesawat jatuh beredar. Gambar wartawan dipukuli TNI dekat lokasi jatuhnya pesawat tempur Hawk tersebut mengundang protes berbagai pihak.
Rekan saya yang sedang berbelanja di toko peralatan bayi di Pekanbaru menyaksikan berita pemukulan wartawan lewat televisi. Benar saja, media online tak kalah heboh menyebarkan video pemukulan oleh oknum TNI.
Dalam rekaman adegan pemukulan yang ditayangkan di kanal YouTube Riau Pos TV, Didik, wartawan Riau Pos sedang dipukuli. Pria berbaju hijau itu menjadi korban aparat yang juga merampas kameranya.
Video berdurasi 3 menit 16 detik diawali dengan rekaman situasi di sekitar lokasi kecelakaan. Dengan berjalan kaki atau bersepeda motor, warga berdatangan dan membuat jalanan macet. Perekam video juga berhasil mengabadikan pesawat dari samping maupun dari arah depan.
Terkait insiden pemukulan terhadap wartawan, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono berkomentar. Ia beralasan bahwa tindakan itu demi keamanan. "Ada hal-hal yang berkaitan dengan pesawat itu sendiri, contohnya jangan sampai dia sedang bawa bom, kemudian mendekat dan meledak, yang disalahkan nanti TNI AU," kata Agus di Istana Negara, Jakarta.
Tak hanya wartawan, seorang warga sekitar juga mengaku dipukul dan dan telepon selularnya dirampas setelah memfoto Hawk 200 nahas tersebut. Sampai kini belum ada konfirmasi dari petugas yang melakukan pemukulan.

0 komentar:
Posting Komentar