Kronologi Pemerkosaan TKI Oleh 3 Polisi Malaysia versi Migrant Care
Seorang TKI perempuan diperkosa 3 polisi Malaysia di kantor polisi di Bukit Mertajam, Penang. Kronologi kasus pemerkosaan TKW tersebut disampaikan Migrant Care Malaysia sebagai berikut.
Mengendarai fortuner suv terbaik, rekan saya kaget saat mendengar berita di radio perihal pemerkosaan Tenaga Kerja Indonesia. Kasus tersebut masih diselidiki Kepolisian Penang dan bantuan hukum bagi TKW telah disiapkan.
Alex Ong, Direktur Eksekutif Migrant Care Malaysia membeberkan kronologi pemerkosaan, Minggu (11/11).
Jumat (9/11) pukul 06.00 pagi waktu setempat
Taksi yang ditumpangi korban diberhentikan polisi saat dalam perjalanan pulang. Dokumen korban diperiksa polisi tetapi yang ia berikan ialah foto copy paspor. Korban pun dimintai uang agar bisa bebas namun korban tak memiliki uang.
Karena permintaan polisi tidak dipenuhi, korban dibawa ke kantor polisi Bukit Mertajam. Tiga polisi meminta korban memberi pelayanan seksual di sebuah ruangan. Kemudian korban diantar pulang oleh dua petugas polisi dan meminta korban untuk tidak menceritakan peristiwa tersebut kepada orang lain.
Sabtu (10/11) pagi
Korban ditemani sopir taksi bernama Tan menuju kantor pengaduan Partai Politik MCA (Malaysian Chinese Association). Siang harinya, korban meminta tolong kepada Biro Pengaduan MCA. Pegawai MCA yang menerima pengaduan korban adalah Liew Rui Tuan.
Jumpa pers digelar MCA terkait peristiwa yang dialami korban. Kasus ini mendapat perhatian besar dari masyarakat umum Malaysia. Kelakuan keji oleh penegak hukum ini dinilai menyalahgunakan wewenang untuk melakukan kejahatan.
Ketiga polisi ditahan dan dieknakan UU Kriminal pasal 376 dan 377 A dengan ancaman hukuman 5 sampai 20 tahun. Informasi kasus pemerkosaan telah diterima KBRI sejak Jumat (9/11) malam. KBRI pun membuat tim khusus untuk melakukan kroscek terkait peristiwa.
Kini, korban telah berada di shelter KBRI untuk dilindungi. Sementara Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mendesak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melayangkan nota protes kepada Pemerintah Malaysia.

0 komentar:
Posting Komentar