Kesalahan Wanita yang Sebabkan Rumah Tangga Retak
Memiliki rumah tangga yang penuh kebahagiaan dan harmonis tentu idaman setiap orang. Namun masalah yang tak terhindarkan membuat rumah tangga retak. Kesalahan wanita pun bisa menjadi penyebab retaknya rumah tangga. Apa saja itu? Mari simak.
Mengajak anak berbelanja aksesoris olahraga tentu bukan menjadi masalah. Namun banyak masalah lainnya yang kadang merusak rumah tangga yang sedang adem ayem. Setiap pasangan suami istri memang tak pernah menghendaki perceraian. Baik itu kesalahan suami atau kesalahan istri, memang kadang sulit dihindari sebagai penyebab retaknya rumah tangga.
Menjalin komunikasi yang harmonis adalah salah satu kunci dalam membangun keluarga yang utuh. Dengan begitu masalah apapun yang timbul bisa dibicarakan dengan baik sehingga menghindari pertengkaran hebat. Tak melulu pria, wanita pun kerap menjadi penyebab rumah tangga tidak bahagia.
Mulai dari hal yang paling kecil mengenai sifat, yaitu sering ngomel. Kesalahan kecil ini bagaimanapun membuat pasangan tak nyaman. Kejenuhan bisa dirasakan pria bila sang istri selalu menyambutnya dengan omelan terlebih saat pulang bekerja. Fisik yang lelah tentu membutuhkan sambutan hangat istri yang bisa melegakan. Sayangnya, tak semua wanita menyadari ini sehingga suara yang meninggi membuat pertengkaran terjadi.Selanjutnya adalah tentang bermanja-manja. Saat masih pacaran tentu wanita kerap memanjakan pasangannya.
Namun setelah berumah tangga seolah hal itu menjadi tidak perlu. Padahal, ini merupakan bagian bumbu cinta yang tetap harus dijaga. Memang banyak faktor yang membuat tak ada lagi hari penuh manja seperti kehadiran anak, kesibukan di rumah dan sebagainya. Inilah yang membuat pria merasa kurang perhatian namun istri hanya menuntut tanggung jawab. Jelas ini menjadikan beban tersendiri bagi pria.
Tak hanya soal sikap, seks pun menjadi penyebab keretakan rumah tangga. Sekalipun telah memiliki anak, bukan berarti wanita bisa mengabaikan pentingnya seks. Ini merupakan kebutuhan pria yang tetap harus dipenuhi selama berumah tangga. Seks bukan berarti harus soal hubungan diranjang namun juga penampilan yang enak dilihat. Bayangkan, saat pulang kerja ia melihat istri memakai pakaian yang rapi, wangi dan langsung memeluk. Ini tentu menciptakan keharmonisan yang cukup erat.
Faktor lainnya yang datang dari wanita juga karena sosok pasif. Menjadi wanita bukan berarti hanya menyiapkan makanan untuk keluarga dan membereskan pekerjaan rumah. Meskipun sudah ibu-ibu, berbagai kegiatan positif diluar pekerjaan rumah juga penting dilakukan. Bila hanya dirumah, suami mungkin beranggapan bahwa istri kurang bergaul yang akhirnya memancing pertengkaran.
Dan faktor terakhir ialah hilangnya passion. Wanita yang menjalani hidup tanpa semangat bukanlah dambaan setiap pria. Menjadi seorang istri bukan berarti menghentikan langkah untuk mencapai segala mimpi yang ingin diraih. Sebelum menikah mungkin wanita berencana melanjutkan kuliah. Untuk apa menundanya bila suami mengijinkan. Tetaplah menciptakan passion sekalipun berstatus ibu rumah tangga.
Dari sekian banyak kesalahan wanita diatas, mungkin hanya beberapa yang benar-benar dialami. Pria juga kerap memiliki kesalahan yang tanpa disadari lebih hebat menyakiti hati wanita. Ingatlah bahwa berumah tangga adalah soal komitmen, bukan ego masing-masing.

0 komentar:
Posting Komentar